Sabtu, 12 Juni 2010

Desa Belega


Deskripsi

Pada waktu pemerintahan Dalem Ketut pada abad ke 17 ada beberapa patih yang sangat terkenal, dan salah satunya adalah Ki Kebo Iwa berkedudukan di Blahbatuh Gianyar. Sebuatan Blahbatuh pada waktu itu belum nampak. Kemudian setelah Ki Kebo Iwa inilah Blahbatuh menjadi terkenal, karena Patih Kebo Iwa sangat kebal dan tangguh tidak dapat dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Kata Blahbatuh berasal dari kata Bala dan Batu. Bala berarti rakyat dan batu artinya kuat. Bala batu inilah langsung diartikan bahwa rakyat pernah dipimpin oleh orang yang sangat kuat dan terkenal serta kantong tebal yaitu Ki Kebo Iwo yang berkedudukan di Blahbatuh. Desa Belega belum muncul pada waktu itu, mengingat wilayah Belega ini masih dikuasai oleh Bala Batu (Blahbatuh). Terbukti sampai saat sekarang masih dapat dibuktikan dan terkenal dengan sebutan Blahbatuh Tuwe, diantaranya : (1) Desa Buruan, (2) Desa Blahbatuh, (3) Desa Belega, (4) Desa Saba, (5) Desa Pering. Belega sebenarnya berasal dari kata-kata Bala Aga yang artinya Bala=rakyat dan Aga=asli. Bala Aga ini mencerminkan kebenaran daripada keaslian penduduk bahwa Belega asli penduduk Blahbatuh yang sampai sekarang masih di bawah Kecamatan Blahbatuh,

Desa Belega termasuk Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, terdiri dari 4 (empat) Banjar yaitu :
- Banjar Jasri
- Banjar Belega Kanginan
- Banjar Kebon Kaja
- Banjar Kebon kelod
Dengan jumlah penduduk kurang lebih 2900 jiwa. Sebagian besar punduduknya bergerak d sektor pertanian, dan sektor kerajian. Yang sangat menarik dari Desa Belega ini adalah, bahwa desa ini terkenal sebagai pusat kerajinan dari bambu yang antara lain berupa : kursi, tempat tidur, meja hias, almari dan lain-lainnya.
Dan satu hal lagi desa ini mempunyai keunikan dalam bidang Parhyangan (hubungan manusia dengan Hyang Widhi Wasa) dimana ada dua Pura Dalem, dan masing-masing satu Pura Puseh dan Pura Desa.
Pura Dalem yang pertama d empon atau d sungsung oleh tiga banjar yakni banjar Jasri, banjar Belega Kanginan dan banjar Kebon Kaja
Pura Dalem yang kedua di empon atau di sungsung oleh satu banjar saja yakni banjar Kebon Kelod,

Untuk mencari Desa Belega ini tidak lah sulit, dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu dari kota Gianyar ke arah Selatan yang jaraknya 3 km, sedangkan dari barat yaitu jalan ke timur dari perempatan pasar Blahbatuh ke Belega. Jaraknya dari Denpasar 30 km. Untuk ke Desa Belega dapat ditempuh dengan mobil atau sepeda motor dan jalan dalam kondisi yang bagus.

Hampir setiap hari Desa Belega ini dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun Nusantara yang ingin membeli atau memesan kerajinan bambu serta pernak pernik lainnya yang bebahan dasar dari bambu untuk keperluan rumah tangga atau hotel/restourant.(D'a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar